
Pada Selasa, 21 Maret 2023, tujuh mahasiswa asing yang belajar di kelas Menulis Level Lanjut 2 INCULS melakukan kunjungan ke harian Kedaulatan Rakyat. INCULS (Indonesian Language and Culture Learning Service) merupakan sebuah lembaga pengajaran bahasa dan budaya Indonesia yang sudah berdiri sejak 1987 dengan nama awal Pusat Studi Indonesia yang lalu bergabung dengan LBIFL. INCULS bernaung di bawah Pusat Bahasa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada.
Ketujuh mahasiswa asing tersebut adalah Marcus McDonald dan Maya Willis (Australia); Jonathan Midkiff (Amerika Serikat); Rena Kobashi (Jepang); Jang Do Eun, Heeji Choi, serta Changhyun Kim (Korea Selatan). Di negaranya, Maya merupakan seorang mahasiswa di University of Wollongong; Rena dari Osaka University; sedangkan Do Eun, Kim, dan Choi dari Hankuk University of Foreign Studies. Sementara itu, Marcus dan Jonathan adalah guru. Jika Marcus adalah guru Agama dan Olahraga, Jonathan adalah guru Matematika dan Sains di SMP di negaranya.
Para mahasiswa tersebut mengikuti Pelajaran Menulis di kelas Lanjut 2. Kelas Lanjut 2 merupakan kelas yang diperuntukkan bagi mahasiswa dengan skor bahasa Indonesia tertinggi berdasar tes penempatan kelas (sebelum semester dimulai). Karena itu, tidak heran apabila kemampuan berbahasa Indonesia mereka sudah sangat baik dan mendekati penutur jati Bahasa Indonesia. Sejak mulai kelas pada pertengahan Februari, di kelas Menulis mereka sudah menghasilkan 3 buah tulisan, mulai dari festival budaya di negara masing-masing, jenjang pendidikan yang ada di negara masing-masing, hingga argumen mereka tentang pentingnya sikap saling menghargai di masyarakat multikultur.
Bersama dosen Menulis kelas Lanjut 2 yang sekaligus adalah Koordinator INCULS, Dr. Wira Kurniawati, para mahasiswa tersebut mengunjungi KR untuk mengetahui lebih jauh tentang Bahasa Indonesia di koran lokal di DIY ini beserta seluk-beluk sistem penerbitannya. Wira Kurniawati berharap para mahasiswa asing yang belajar di INCULS ini akan mendapatkan pengetahuan tidak hanya tentang pemakaian bahasa Indonesia di media massa, tetapi juga tentang dunia penerbitan sekaligus muatan budaya yang ada di dalamnya. Diharapkan dari kunjungan ini para mahasiswa dapat menuangkan ide mereka ke dalam sebuah tulisan yang nantinya dapat diterbitkan di berbagai media massa berbahasa Indonesia sehingga dapat dinikmati khalayak luas.
Jika orang asing saja mau belajar bahasa dan budaya Indonesia dengan datang dan tinggal di Indonesia, bagaimana dengan kita, warga Indonesia? Apakah kita sudah cukup bangga dengan bahasa dan budaya Indonesia kita tercinta ini? (WK)