(9/8) Fakultas Asia 21 dari Kokushikan University kembali mengirimkan mahasiswa untuk mengikuti kegiatan belajar bahasa dan budaya Indonesia di INCULS FIB UGM. Kegiatan yang diselenggarakan pada 10 Agustus—2 September 2022 ini diikuti oleh 18 mahasiswa. Program ini bertujuan memberikan bekal keindonesiaan bagi para mahasiswa, khususnya memiliki minat kajian Indonesia.
Dr. Jakfar Idrus, dosen pengampu Political Studies dan Asia Area Studies yang pada kesempatan ini menjadi pendamping mahasiswa menyampaikan, “Di Prodi kami, pembelajaran tidak hanya berlangsung di dalam kelas. Mahasiswa wajib mengunjungi salah satu negara Asia yang menjadi minta kajiannya, terjun langsung, dan secara pribadi merasakan dinamisme kehidupan masyarakatnya dengan mempelajari realitas politik, ekonomi, dan budaya yang sebenarnya terjadi di negara-negara tersebut.”
Di INCULS para mahasiswa belajar keterampilan bahasa melalui kelas Membaca, Kosakata, Tata Bahasa, Menulis, dan Percakapan. Mahasiswa juga mengikuti special lecture tentang berbagai tradisi di Indonesia, agama dan sistem kepercayaan, sistem pendidikan, cerita rakyat, kuliner, pariwisata, dan masih banyak lagi. Selain itu, mereka juga mengikuti lokakarya gamelan dan membatik.
Tidak hanya itu, mahasiswa Kokushikan University juga mengikuti program tutorial, yaitu pendampingan 1 mahasiswa oleh 1 tutor. Tutor yang bertugas mendampingi adalah mahasiswa senior UGM. Bersama tutor, para mahasiswa mendapatkan pendampingan mulai dari kelas bahasa hingga kelas budaya. Selain itu, Bersama para tutor, para mahasiswa juga diajak mengenal Yogyakarta dengan berkeliling ke beberapa lokasi di Yogyakarta, praktik cara membeli barang, mencoba berbagai makanan khas, dan lain-lain.
Para mahasiswa juga melakukan darmawisata ke Gereja Ayam, Candi Borobudur, Candi Prambanan, serta melakukan studi lapangan ke Kampung Budaya Tembi.
Dr. Setiadi, M.Si., Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada berharap program ini dapat terus berlangsung pada masa mendatang. “Selain itu, saya berharap Anda dapat menjadi duta Indonesia di Jepang, memperkenalkan Indonesia kepada teman, keluarga, dan warga Jepang. Sampai bertemu lagi di Indonesia. Semoga ilmu danpengalamannya tidak putus ketika sudah kembali ke Jepang”, tambahnya.